Rabu, 27 Juni 2012

sujudku

seorang anak kecil yang memimpikan sebuah rumah yang tampak seperti rumah boneka barbienya , seorang anak kecil yang selalu mengingikan ketika besar kelak ia akan menjadi polisi , dokter, atau guru .

ketika anak perempuan kecil yang berumur 7 tahun mulai bandel, bersepeda , jatuh dari sepeda , dan bermain lumpur. sosok ibu dan ayahnyaa hanya bisa terdiam melihat tingkah anak perempuannya yang mulai keluar rumah dan sudah tidak pernah bermain boneka itu lagi .
ayahnyaa yang penyayang berkata "NAK, KENAPA HANYA MAIN DILUAR, MAIN DIDALAM SAJA", anak yang belum mempunyai pikiran dan perasaan hanya mengiyakan, tetapi tidak mampu mengubah sikapnyaa .

ketika menginjak usia 8 tahun , ayahnyaa di panggil yang maha kuasa , dia hanya bisa terdiam dan bisu menatap jenazah ayahnyaa yang terbujur kaku , jenazahnya tampak tersenyum, terlihat putih .
anak perempuan itu menyesal dengan apa yang dilakukannya selama ayahnya masih hidup , dia sudah tidak mampu lagi mengubah sikapnya, dia tidak mampu lagi mengulang kejadian itu dan mengubahnya , yang ada hanya penyesalan teriring air mata .
air mata itu menetes, sampai 3 hari kematian ayahnya .
tidak ada nafsu makan, tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi waktu untuk keluar rumah yang ada hanya tetesan air mata , mengingat ayahnya .

sakit yang ia rasakan , ia hanya bisa menyalahkan tuhan , "TUHAN MENGAPA INI TERJADI PADAKU", "APA SALAHKU", "MENGAPA ENGKAU TAK MEMBERIKU WAKTU UNTUK MEMBUATNYA BAHAGIA", yang ada hanya kata tanya yang terus menggeliat di pikirannya.

anak perempuan itu serta keluaraga kecilnyaa memutuskan meninggalkan kota yang menurutnya hanya akan mengingat kembali masa-masa saat ayahnya masih hidup, mereka memutuskan hijrah ke kota lain.

waktu terus bergulir , tatkala anak itu mulai kembali bersekolah di kota yang lain, anak itu mendapat perlakuan kurang menyenangkan semasa SD, ia merasa sendirian , tidak ada yang mau berteman dengannya , dia hanya mampu memikirkan bagaimana dia akan melanjutkan bersekolah tanpa ayah ?
biasanya ayahnya yang membantunyaa mengerjakan tugas , saat ayahnyaa pergii dia hanya mampu mengandalkan usahanyaa sendiri , melihat orang lain teman sekelasnyaa di bantu oleh ayahnyaa mengerjakan tugas , hatinya menangis , tapii ia mampu menyembunyikan perasaannya .
dia mencoba bangkit dengan usahanya sendiri , akhirnyaa dia mampu berprestasi dalam kelas selama SD .
setiap tahun ia berdoa semogaa saat penerimaan rapor ayahnya datang dan memeluknyaa ketika anak itu mendapat prestsi di kelasnya, tapi itu hanya impian belaka , dia hanya bisa menatap foto ayahnyaa yang satu-satunya ia miliki .

saat memasuki bangku SMP, ia mendaftar sendiri ke bangku SMP yang ia sukai, tidak ada bantuan dari orang lain, yang ada hanya usahanyaa , alhamdulillah , selama SMP dia selalu menjadi anak yang berprestasi.
tapii setiap tahun ituu juga dia selalu berdoa yang sama kepada tuhan "TUHAN HARI INI AKU PENERIMAAN RAPOR, BIARKAN AYAHKU IKUT BERSAMAKU TUHAN".
doa itu pun tidak mungkin terjawab.

ketika memasuki bangku SMA , dia hanya bisa sujud kepada Tuhan, dan berdoa "TUHAN TAHUN DEMI TAHUN KULALUI , TAPI DOAKU TIDAK PERNAH TERKABUL, BUKANNYA AKU MENYERAH ATAU PUTUS ASA , AKU HANYA MEMINTA SEMOGA UJIAN INI DAPAT MEMBUATKU SUKSES DAN MEMBAHAGIAKAN SATU-SATUNYA ORANGTUAKU YANG ADA DI DUNIA INI"

Selasa, 26 Juni 2012

MY FATHER

dia memang hanya lelaki biasa , bagi orang lain , tapi bagikuu dialah hidupkuu .  dari kecil , ayah mendidikku dengan penuh kasih sayang , selama ini mama jugaa seperti itu tapi dulu saat mama bekerja d salah satu bank nasional , semuanya serba sibuk dan yang mendampingikuu adalah ayahkuu , dia yang mengajarkanku berbicara, bersepeda, menulis, menggambar dan membaca . dia yang mejemputku di sekolah, yang membuatkanku makanan, yang meninabobokanku, yang mengangkatku saat terjatuh dari sepeda, yang membangunkanku untuk shalat.
 aku belum tersadar kalau akulah orang yang paling beruntung di dunia ini, memiliki seorang ayah yang tidak ada duanya, seorang lelaki yang mampu mendidik anak perempuan , mengajarinya untuk tidak nakal dan berani berbuat sesuatu yang akan membuatnyaa tersenyum.
papakuu orang yang menjagaku jauh darii semua bahaya, menggendongkuu saat sakit , dan menjadi panutanku.

ayahh , ingin sekali ku memutar waktu untuk berterima kasih padamu , walaupun hanya 1 menit saja.
ku tidak ingin ayah menangis lagi karena kebandelanku, karena ulahku, karena sikapkuu . engkau telah membuat dan menanamkan sifat ini padaku , aku tida pernah menyesal , akuu bahagia, papa :D di dampingi oleh ayah .

sampai tiba saat itu saat ku berumur 8 tahun , ayah mengalami kecelakaan motor tunggal . diaa dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan tidak sadarkan diri, tiga hari berlalu ternyata Tuhan memanggil papaku .seseorang yang membangun watak, karakter, dan diriku .saat ituu akuu jatuhh , seperti sudah tidak ada kehidupan lagii , aku hanya bisa terdiam dan berkata dalam hati "KENAPA HARUS HARI INI TUHAN KAU MENGAMBIL AYAHKU" , "KENAPA AKU TIDAK DIBERI KESEMPATAN YANG SAMA DENGAN ORANG LAIN", KENAPA AKU HIDUP SEPERTI INI", tapi yang ada hanya kebisuaan, aku hanya bisa menyalahkan dirikuu sendiri. beliau pergi dan aku belum sempat berkata apa-apa.
penyesalanku bertambah ketika aku tahu papaku mempersiapkan masa depanku jauh-jauh hari.
dia menitipkan sebuah surat ke saudaranya yang bertuliskan

"NAK, INI TABUNGAN MASA DEPAN UNTUKMU".
rasanyaa ingin menangis melihat pengorbanannya selama aku kecil .

aku sedih ketika melihat orang lain , keluar bersama ayahnyaa , hatiku seperti ingin menangis, ku sangat cemburu dengan hal itu , maafkan aku tuhan , tapi aku tidak sanggup melihat hal ituu , saat orang lain mencium tangan ayahnya saat masuk sekolah, aku juga ingin seperti itu , akuu ingin seperti mereka . Saat Seorang anak duduk disamping ayahnyaa, aku juga ingin seperti mereka, saat seorang anak dibonceng oleh ayahnyaa dan anak itu memeluk ayahnya, aku juga ingin Tuhan :(, tapi apaa daya engkau berkehendak lain . Tuhan ku ingin sekali bertemu dgnnya walau dalam mimpi .


ayahkuu tercintaa , sudah 10 tahun engkau pergi tapi sampai sekarang akuu sepertinyaa  belum bisa berhenti menangis, akuu sepertinyaaa belum bisaa mengikhlaskanmuuu ayah .


Tuhan , izinkanlah aku memeluknya .izinkanlah akuuu melihatnyaa tersenyum .ringankanlahhh pundaknyaa untuk menggendongkuu kembalii , zinkan aku membahagiakannya Tuhan seperti yang beliau lakukan untukku , akuuu rindu dengan beliau ,Tuhan .

lirik lagu adele rolling in the deep


There's a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it's bring me out the dark,

Finally, I can see you crystal clear,
Go ahead and sell me out and I'll lay your shit bare,
See how I'll leave with every piece of you,
Don't underestimate the things that I will do,

There's a fire starting in my heart,
Reaching a fever pitch and it's bring me out the dark,

The scars of your love remind me of us,
They keep me thinking that we almost had it all,
The scars of your love, they leave me breathless,
I can't help feeling,

We could have had it all,
(You're gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,
(You're gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),

Baby, I have no story to be told,
But I've heard one on you and I'm gonna make your head burn,
Think of me in the depths of your despair,
Make a home down there as mine sure won't be shared,

The scars of your love remind me of us,
(You're gonna wish you never had met me),
They keep me thinking that we almost had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
The scars of your love, they leave me breathless,
(You're gonna wish you never had met me),
I can't help feeling,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),

We could have had it all,
(You're gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,

(You're gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
lyricsalls.blogspot.com
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),

Could have had it all,
Rolling in the deep,
You had my heart inside of your hand,
But you played it with a beating,

Throw your soul through every open door,
Count your blessings to find what you look for,
Turn my sorrow into treasured gold,
You pay me back in kind and reap just what you sow,

(You're gonna wish you never had met me),
We could have had it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
We could have had it all,
(You're gonna wish you never had met me),
It all, it all, it all,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),

We could have had it all,
(You're gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,
(You're gonna wish you never had met me),
And you played it to the beat,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),

Could have had it all,
(You're gonna wish you never had met me),
Rolling in the deep,
(Tears are gonna fall, rolling in the deep),
You had my heart inside of your hand,

But you played it,
You played it,
You played it,
You played it to the beat.

ayah


AYAH, BUNDA, inilah jalan kita

Dia Dahulu Semasa Di Buaian Hingga Masa Bersepeda Roda Empat
Dibuai oleh ibu dan ayah berganti-gantian. Ibu adalah wanita penyabar yang rendah hati dan tak banyak mengeluh. Ayah pun mencari nafkah tanpa banyak bicara tentang lelahnya bekerja seharian. Ibu dan ayah begitu sayang padanya.
Dia belum bisa berjalan , baru belajar berdiri. Berulangkali melangkah, sebanyak itu pula ia terkantuk. Akan tetapi tangan ayah selalu mengawasi dan siap menahannya agar tak terjerembab ke lantai. Jangan sampai ada luka, walau sekedar segores lecet.
Ibu tahu kesusahannya karena hidung yang tak mampu bernapas lega. Dia sedang pilek. Ibu tak tahan melihatnya kesakitan, maka ibu pun menyedot ingus dari kedua lubang hidung itu dengan mulut ibu. Betapa sayang ibu padanya.
Kala hari libur tiba, ibu menyempatkan waktu mengajarinya menjaga keseimbangan bersepeda roda empat (dua ban di depan dan di belakang, dua ban di samping kiri dan kanan sebagai pembantu keseimbangan). Sungguh senang dia bisa mengayuh di jalan yang luas. “Aku bisa bersepeda!” tak berapa lama, akhirnya dia bisa mengendarai sepeda, cukup dengan dua roda. Alhamdulillah”
“Yang Penting Kamu Sudah Berusaha, Nak”
Hari penerimaan rapor tiba. Dia tak bisa menjadi rangking pertama di kelas. Sungguh muram mimiknya. Akan tetapi, ibu tak luput menghiburnya, “Tidak perlu sedih. Yang penting kamu sudah berusaha,Nak! Kembali cerialah dunia!! Dia tak perlu bersedih. Ada ibu yang senantiasa membesarkan jiwanya, mengajarkannya menegakkan kepala menghadapi dunia, tak perlu melulu sedih tersungkur kala gagal namun segera bangkit dan kembali menatap kedepan dengan berbinar penuh semangat dan tawakal pada Allah. “Jangan perah takut selama engkau berada dalam kebenaran”. Dia senantiasa ingat pesan yang dalam itu.
Di Negeri Seberang Aku Membelah Angin Dan Terik Matahari.
“Dia” yang dulu, kini telah menjadi  “Aku”. “Aku sekarang sudah dewasa, Ibu! Aku sekarang sudah dewasa, Ayah!
Di negeri seberang aku belah angin dan terik matahari. Aku berjalan sembari menerjang hantaman air hujan. Bukankah, Aku tak boleh menjadi penakut? Alhamdulillah, tanganku sempurna berjumlah dua, kakiku sempurna tegap melangkah. Aku tak boleh jadi penakut bukan? Selalu ada Allah yang akan menolongku dengan rahmatNya, selagi aku mengesakanNya dan bertakwa padaNya. Aku memegang prinsip itu.
Ibu dan ayah , aku kini berada di dunia baru yang lebih terang. Dunia yang menaungi para orang shalih pendahulu kita (as-salafush shalih). Aku bahagia dengan dunia ini : Al Qur’an dan Assunnah dengan pemahaman para as-salafush shalih. Bahagia yang dalam, bukan hanya sebatas senang yang sesaat. Aku temukan Islam yang kucari. Inilah dia pegangan hidupku!
Aku berbagi cerita ini sambil menangis…
Kubayangkan kenikmatan abadi yang akan kuperoleh jika aku bisa bertahan dalam kesabaran dan keyakinan akan janji Allah. Pastinya akan banyak ujian yang harus kulalui, seiring semakin besar pengakuan cintaku pada jalan ini, karena Allah.
Betapa aku berharap Allah senantiasa mengaruniaku hidayah untuk senantiasa mengingatNya dan berdoa hanya kepadaNya. Tak lupa pula kudoakan ibu dan ayah. Semoga Allah senantiasa menyayangi serta menjaga kita dan keluarga kita, di dunia dan akhirat. Di dunia, yaitu di saat bumi dan penghuninya sedemikian carut-marut ini. Di akhirat, yaitu di saat tak ada lagi pertolongan dan keselamatan selaindari Allah Rabb semesta alam.
Aku Akan Ceritakan Diriku Yang Sekarang
Ibu, Ayah, aku akan bercerita sedikit saja tentang diri anakmu ini sekarang.
Sewaktu kecil, ayah rajin mengantarkanku belajar membaca Al-Qur’an pada seorang ustadzah tiap hari kamis. Tahukah ibu dan ayah, kini aku bukan hanya sekedar belajar membaca Al-Qur’an. Hari-hariku penuh dengan haru biru bersama al-Qur’an dan hadits-hadits nabi shalallahu’alaihi wassalam. Sungguh jarang aku merasa sedih karena dunia. Adapun jika sedih itu dating, pastilah karena maksiat dan dosa yang telah kuperbuat. Ibu dan ayah, sungguh ini adalah jejak-jejak panjang yang kudapat, kelanjutan pijakan-pijakan kecil yang dulu ibu dan ayah membantuku untuk menderapnya.
Tahukah ibu dan ayah, sekarang aku sudah pandai membaca deretan-deretan huruf arab dari kitab-kitab para ulama, yang tak bertorehkan harokat? Ini adalah buah kesabaran ibu dan ayah mengajariku membaca dan menulis semenjak kecil. Berbahagialah atas karunia Allah ini, wahai ibu dan ayah yang kusayangi karena Allah…
Aku pun tak luput memperbaiki ibadah dan akhlakku. Itulah yang menjadi kesibukan saat ini. Aku juga tak luput mengurusi duniaku, untuk menjaga harga diriku. Cukuplah aku bekerja keras dengan kedua tanganku, agar tak menengadah memelas wajahku meminta belas kasih orang lain. Ibu dan ayah, inilah sekuntuk kebahagiaan yang begitu ingin kuceritakan selama ini pada kalian berdua.
Adapun Komentar Mereka, Maka Jangan Terlalu Diambil Hati
Banyak orang yang berbisik pada ibu dan ayah bahwa anaknya di negeri seberang entah menjatuhkan dirinya ke lubang sekelam apa sekarang. Ibu dan ayah berjuang melawan itu semua dan meyakinkan diri mereka sendiri “Anakku tak seperti sangkaan orang. Dia adalah anak yang bisa dipercaya”.
Aku menangis bukan karena takut pada tatapan aneh pada manusia, atau perkataan mereka yang mengiris bagai sembilu. Aku menangis melihat wajah murung ibu berhari-hari. Tak lain dan tak bukan, karena telah memikirkan aku yang telah berubah.
Ibuku sayang…
Anakmu ini mohon maaf jika akan jujur berbicara. Sungguh akan kupilih kata yang paling indah agar kemurunganmu berubah menjadi merah cerianya fajar di garis cakrawala.
Aku Bangga Dengan Jalan Yang Kupilih Ini
Ibu dan ayah, jalanku ini bukan jalan baru yang sesat. Inilah jalan yang dahulu Berjaya, tetapi kini terasing. Kemuliaan akan kita peroleh, dengan ijin Allah, jika kita teguh di atas jalan ini.
Akan kuceritakan sedikit dari warisan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam yang kujumpai sepanjang jalan ini :
-          Manusia diperintahkan untuk mengesakan Allah dalam tiga perkara : 1. Rububiyah, 2. Uluhiyah, dan 3. nama-nama dan sifat-sifat Allah
-          Kita diperintahkan untuk berpegang teguh pada Alqir’an dan as-sunnah dengan pemahaman para sahabat Nabi shalallahu’alaihi wassalam. Bukan berdasarkan pemahaman setiap orang [karena jika tolak ukur kebenaran adalah pendapat pribadi, maka pendapat siapakah yang akan kita jadikan sebagai tolak ukur??]
-          Kita diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, sebagaimana pula kita diperintahkan untuk memperbaiki akhlak kita, baik kepada khaliq (Allah) maupun makhlukNya
-          Kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua dan karib kerabat, menyambung tali silaturrahim dengan mereka, berbuat baik dan tidak mengganggu tetangga , serta memuliakan tamu.
-          Kita senantiasa diingatkan tentang siksa neraka jika timbangan keburukan kita nanti lebih berat dibandingkan timbangan kebaikan kita.
Dengan bekal sebanyak itu , bagaimana boleh aku gegabah dan semena-mena pada ibu dan ayah. Dalam menjelaskan sikap yang kupilih ini pun demikian. Sayang dan sabarku karena Allah, jadi penyanggaku untuk mengajak ibu dan ayah meniti jalan keselamatan bersamaku.
Biarkan Dunia Yang Menyampaikannya
Ibu dan ayah, surat ini mungkin tidak akan pernah benar-benar sampai ke hadapan kalian. Tidak diantarkan burung merpati, tidak pula diterbangkan angin.
Surat ini kutitipkan pada dunia. Biarlah mereka yang akan menyampaikan tanda cinta karena Allah ini kepada ibu dan ayah.
Semoga Allah melindungi jiwa-jiwa kita dari kebinasaan, di saat manusia menceburkan sendiri dirinya ke dalam malapetaka.
Semoga Allah memberikan naungan kepada kita, di hari yang tak ada naungan disana selain naunganNya.
Semoga Allah mengumpulkan aku, ibu, ayah, dan orang-orang yang kita cintai karena Allah, di Firdaus al-a’laa,  bersama para nabi, shiddiqiin, syuhadaa’, dan shalihiin.
Laa hawla wa laa quwwata illaa billa.
Aamiin, yaa mujibas saa’ilii .. (bm)

surat kecil untuk ayah


Surat Kecil Untuk Ayah
Assalamu’alaikum wr. wb.
Untuk Ayah terhebat yang sangat kucintai di setiap keadaan.

Ayah, taukah kau bahwa tak pernah ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih hebat di mataku selain ayah. Tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih sabar di mataku selain ayah. Dan tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih ku cintai selain ayah. Sungguh tak kan pernah menjadi aku yang sekarang tanpa nasihat darimu.

Dulu, ketika aku masih menjadi siswi SMP, kau adalah sosok ayah yang sungguh menyebalkan dimataku. Dalam diam mu, kau melarangku untuk bergaul dengan teman-teman sebayaku. Dalam diam mu, kau tak pernah mengizinkan ku pergi dengan seorang teman istimewa pilihanku. Dalam diam mu kau selalu menyuruhku untuk dirumah dan belajar, Aku bosan ayah. Sampai akhirnya aku mengambil keputusan untuk membohongimu, terus seperti itu.

Selalu saja kau menasehatiku setiap kali kau menemukan 1 kebohonganku. Selalu saja ada kalimat yang begitu menohon. Selalu saja kau membuatku kesal. Hingga banyak sekali hal-hal yang timbul di benakku. Kalau ayah sayang aku nggak mungkin ayah buat aku sedih .

Kini, ketika usiaku terbilang dewasa atau sedang menapaki usia kedewasaan, aku semakin mengerti betapa besar rasa sayangmu itu untuk anak-anakmu. Aku mengerti atas segala laranganmu dalam diam itu semata tidak ingin membuatku kecewa dan sedih. Aku mengerti bahwa selalu ada air mata yang menetes di kedua sudut mata mu ketika melihat anaknya tidak mengindahkan kata-katamu. Namun itu kau lakukan dalam diam.

Maafkan aku ayah, maafkan aku…

Aku akan terus berjuang untuk menjadi anak shalehah seperti keinginan mu dulu, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya seperti keinginan mu dulu, menjadi anak yang bertanggung jawab seperti keinginanmu dulu. Ayah, kini aku mengerti…

Aku tau, betapa kau sangat mencintai keluarga kecil ini, betapa kau sangat menginginkan kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga ini, betapa kau ingin suatu perubahan yang berarti di keluarga ini. Aku pun menginginkan hal yang sama denganmu. Keinginan ini selalu ku sebut dalam doa ku, tak pernah aku lupa dalam khayal ku ketika mulai memejamkan mata, tak pernah lelah aku berharap agar keluargaku menjadi keluarga yang selalu dibawah rahmat-NYA.

Ayah, tau kah kau betapa aku ingin sekali melihat ibu berjilbab. Akan ada kebahagiaan tersendiri melihatnya. Dan pasti akan terlihat lebih cantik.

Karena aku tau, bahwa perubahan itu adalah proses. Sama seperti perubahan yang terjadi padaku. Semua butuh proses. Tahap demi tahap. Inch demi inch. Tidak ada perubahan yang instan. Ayah, terus berjuang demi keluarga kecil ini ya, akan ku bantu sekuat dan semampu ku. Yakinlah, semua akan indah pada waktunya..

Allah, karuniakan rasa sabar dihati ayahku, jadikanlah segala urusannya menjadi mudah. Allah, rahmatilah keluarga kecilku ini, ringankanlah langkah kami untuk meraih hidayah-Mu, untuk meraih ridha-Mu, untuk menggapai cinta-Mu. Sungguh ingin sekali aku melihat ibu cantik dalam balutan jilbab. Kokohkan kaki-kaki kami untuk selalu berada di jalan-Mu ya Allah. Jadikan lah setiap bulir air mata harap ku menjadi penggugur dosa ayah dan ibu ku…

MENGGUNAKAN FUNGSI REFERENSI (LOOK UP) pada Ms. Excel


Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP mempunyai fungsi dan prinsip yang sama.  Perbedaanya terletak pada pembacaan arah tabel. Dimana Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah vertical (dalam satu kolom), sedangkan Fungsi  HLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah horizontal (dalam satu baris).
Rumus umum untuk kedua fungsi ini adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)

Keterangan:
-         lookup_value adalah nilai yang akan menjadi acuan pencarian di table yang digunakan. Ia merupakan kunci berupa alamat sel yang digunakan sebagai kunci pembacaan table.
-         table_array adalah range (rentang nilai) dimana tabel tempat nilai-nilai yang ingin dibaca disimpan. Pada range ini biasanya ada beberapa kolom. Kolom pertama berisi nilai pembanding yang akan dibandingkan dengan nilai kunci.
-         col_index_num adalah nomor baris atau kolom di tabel acuan.
-         lookup_range adalah nilai logika yang menentukan apakah fungsi mencari sebuah nilai yang benar-benar sesuai atau menggunakan nilai pendekatan. Jika diabaikan, maka akan menggunakan nilai TRUE yang dengan pendekatan. Sebaliknya, jika menggunakan FALSE, fungsi akan menggunakan pendekatan nilai yang benar-benar sesuai.

Catatan: Range table data yang akan dibaca dengan fungsi VLOOKUP harus dalam keadaan urut secara Ascending (secara menaik)

PEMBUATAN TABEL REFERENSI DAN PENGGUNAANNYA
Sebelum menggunakan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP kita harus memahami pembuatan tabel acuan dan tabel pencariannya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan.

Membuat range table:
-         Buatlah tabel tabel acuan VLOOKUP di sisi lain dari Tabel Pencarian yang sudah ada.
Contoh Tabel Acuan VLOOKUP:
Contoh Tabel Acuan HLOOKUP:

Contoh Tabel Pencarian:

-         Selanjutnya membuat nama table array (rentang nilai). Blok sel-sel yang berisi data (judul kolom tidak disertakan) pada tabel acuan VLOOKUP. Demikian pula untuk tabel acuan HLOOKUP.

-         Pilih perintah menu Formulas > Pilih Defined Names > Pilih Name Manager


-         Pilih New pada kotak dialog Name Manager

-         Tuliskan nama range : Contoh barang pada kotak Name (VLOOKUP) dan barang1 (HLOOKUP).
       
                           VLOOKUP                                               HLOOKUP

-         Setelah selesai klik OK


Menghapus range table:
Pada Excel 2003:
-         Pilih perintah menu Insert > Name > Define
-         Pada kotak dialog Define Name, pilih nama range yang akan Anda hapus, tekan tombol Delete, klik OK.
Pada Excel 2007:
-         Pilih perintah menu Formulas > Pilih Defined Names
-         Pada Group  Defined Names lalu klik ikon Name Manager,
-         Pilih Nama Range Data
-         Klik Delete
-         Klik OK
-         Tutup Dialog Box.

Penerapan Rumus VLOOKUP
            Perhatikan tabel berikut:
Tabel Acuan

Tabel Pencarian/Pembacaan

           

Langkah-langkah menuliskan rumus berdasarkan contoh tabel di atas:
1.      Untuk kolom Nama Barang =VLOOKUP(B13;barang;2)

2.      Untuk kolom Harga =VLOOKUP(B13;barang;3)

Hasilnya sebagai berikut:
     


Penerapan Rumus HLOOKUP
            Perhatikan tabel berikut:
Tabel Acuan

Tabel Pencarian/Pembacaan

Langkah-langkah menuliskan rumus berdasarkan contoh tabel di atas:
3.      Untuk kolom Nama Barang =HLOOKUP(G13;barang1;2)

4.      Untuk kolom Harga =VLOOKUP(G13;barang1;3)

Hasilnya sebagai berikut:

Catatan tambahan untuk penggunaan kedua FUNGSI di atas:
-         Rumus yang telah dibuat dapat digandakan (copy) pada sel-sel lainnya.
-         Kode-kode tersebut dapat diubah sesuai keinginan kita (sesuai pencarian yang ingin dilakukan). Jika kode diubah, maka excel akan melakukan pencarian data pada kolom 2 dan 3 secara otomatis sesuai dengan data yang terdapat pada tabel acuan.


I.                    Rangkuman

1.      Fungsi referensi terdiri atas dua yaitu Fungsi VLOOKUP dan Fungsi HLOOKUP. Fungsi ini berfungsi untuk membaca nilai-nilai dari sebuah tabel dan memilih nilai yang sesuai untuk digunakan dalam sebuah rumus atau fungsi.
2.      Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP mempunyai fungsi dan prinsip yang sama.  Perbedaanya terletak pada pembacaan arah tabel. Dimana Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah vertical (dalam satu kolom), sedangkan Fungsi  HLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah horizontal (dalam satu baris).
3.      Rumus umum untuk kedua fungsi ini adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)



II.                  Soal Latihan

Soal Kognitif (Teori)
1.      Jelaskan pengertian fungsi referensi?
2.      Kemukakan perbedaan antara Fungsi VLOOKUP dan Fungsi HLOOKUP?
3.      Jelaskan bagian-bagian dari rumus Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP?

Soal Psikomotorik (Praktek)
Buatlah sebuah tabel acuan untuk Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP seperti di bawah ini.
Tabel Acuan VLOOKUP

Tabel Acuan HLOOKUP

Tabel Pencarian