Selasa, 26 Juni 2012

Analisis Penggunaan Tanda Baca dalam Dua Bentang Tikar Sembahyang Karya Feerlie Moonthana Indhra


ll .  TINJAUAN PUSTAKA

A .      Kerangka Teori
1 .      pengertian Tanda Baca
Pengertian tanda baca secaraumum adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan . Adapun pengertian tanda baca menurut pakar, yaitu :
a.             Menurut Drs. Abdullah, tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk menjelaskan maksud penulis agar informasi disampaikan tanda serah terima oleh pembaca.
b.             Menurut Dr. Gorys Keraf dalam buku komposisi, sebuah pengantar kemahiran Berbahasa Indonesia halaman 13, bahwa tanda baca adalah tanda – tanda atau gambar – gambar yang menggambarkan unsure -  unsure suprasemental dalam tutur untuk memudahkan pembaca mengikuti jejak bahasa lainnya.
c.             Menurut Prof. Dr. Dp.Tampubolon dalam bukunya yang bejudul Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca ialah lambang – lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi – bunyi bahasa (fonem – fonem).
d.             Menurut Fachruddin, A.G. dalam buku bahasa Indonesia (buku Pegangan Mata Kulia Dasar Umum) halaman 33 tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk melambangkan bahasa.
e.             Menurut KBBI, tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan seperti titik, koma dan lain sebagainya.
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka penulis berkesimpulan bahwa tanda baca dalah yang tidak berhubungan dengan fonem pada suatu bahasa, melankan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan.

Pengertian Cerpen
Adapun pengertian cerpen menurut pakar, yaitu :
a.             Menurut H.B. Jassin
H.B. Jassin, Sang Paus Sastra Indonesia, mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
b.             Menurut A. Bakar Hamid
A. Bakar Hamid dalam tulisan “ pengertian cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.

c.             Menurut Aoh K.H.
Aoh K.H. mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
d.              Menurut Edgar Allan Poe
Edgar Allan Poe menyatakan bahwa cerpen dalam salah satu ragam yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira – kira berkisar antara setengah sampai dua jam.
e.             Pendapat Poe, yang dirinci Muhammad Diponegoro dalam bukunya Yuk, Nulis Cerpen Yuk, cerita pendek yang harus ketat dan padat. Setiap detail harus mengarus pada satu efek saja yang berakhir pada kesan tunggal. Oleh sebab itu, ekonomisasi kata dalam kalimat merupakan salah satu keterampilan yang dituntut bagi seorang cerpelis.
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka penulis berkesimplan bahwa cerpen adalah cerita rekaan yang pendek.


2.       Jenis – Jenis Tanda Baca
Adapun jenis – jenis tanda baca sebagai berikut :
a.             Tanda Titik ( . )
1)             Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Andi membeli baju baru.
Ayah pergi ke Bandung kemarin pagi.
2)             Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh : Muh. Bisri
A.R. Hartno
3)             Tanda titk dipakai pada akhir singkatan gelar, jebatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh : S.E.   Sarjana Ekonomi
                S.H.   Sarjana Hukum
4)             Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh : tgl.   Tanggal
                dkk.  Dan kawan – kawan
5)             Tanda titk dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik untuk menunjukkan waktu.
Contoh : pukul 07.34.15 (pukul 7 lewat 34 menit 15 detik).
6)             Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh : 6.20.55jam(6jam, 20 menit, 55 detik).
7)             Tanda titik tidaak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh : Sunarya pindah ke Jakarta tahun 1987.
                Pesawat teleponnya nomor 445342.
8)             Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf – huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh : Sekjen   Sekretaris Jendral
                Dirjen    Direktorat Jendral
9)             Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh : Na      Natrium
                TNT    Trinitrololuena
10)         Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, table, dan sebagainya.
Contoh : Acara Peresmian Monumen Bahari
Latar Belakang Pembentukan
11)         Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh :                                                     Jalan Melati 127
Bandung
10 Januari 1986
Yth. Sdr. Abd. Hasan
Jalan Kertajaya 127
Surabaya
12)         Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh : 
iII. Departemen
A.     Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa.
B.    Direktorat Jendral Agraria
Penyiapan naskah :  1. Patokan umum
1.1.     Isi karangan
1.2.     Ilustrasi
1.2.1.   Gambar
Tangan
1.2.2.      Tabel
1.2.3.      Grafik
b.             Tanda koma ( , )
1)             Tanda koma dipakai diantara unsure – unsure dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh :   Saya menjual baju, celana, dan topi.
Ibu membeli buah durian, jeruk, dan papaya.
2)             Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Contoh : Ayah bukan pergi ke Jakarta, melainkan ke Bandung.
                    Saya bergabung dengan Wikipedia, tetap tidak aktif.
3)             Tanda komadipakai untuk memisahkan  anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh : karena sibuk, ia lupa akan janjinya
Kalau hari hujan, ibu tidak akan pergi
4)             Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : Ibu tidak akan pergi kalau hari hujan
Andi mengatakan bahwa buku itu harganya mahal
5)             Tanda koma tidak dipakai dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi,, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh : OLeh karena itu, kita harus membayarnya sekarang        juga.
Jadi, kita harus menabung sejak sekarang juga.
6)              Tanda koma dipakai dibelakang kata – kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yng terdpat pada awal kalimat.
Contoh : o, begitu.
Wah, bukan main kerasnya !
7)              Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh : Kata Ibu, “ saya lelah sekali.”
“Saya bangga sekali, “ kata Ayah,” karena anak – anakku telah menjadi sarjana semua.”
8)           Tanda koma dipakai diantara nama dan alamat, bagian – bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh : Bapak Haris Pembudi, Jalan Diponegoro 27, Surabaya 
Bandung, 17 Maret 1987.
Surat – surat ini harap dikirim kepada kepala Desa Bedali, kecamatan Lawang, kabupaten Malang, propinsi Jawa Timur.
9)              Tanda koma dipakai dintara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
Contoh : Yuwono, Salim Santosa, Drs, Perkembangan Sastra Indonesia, Surabaya, Bina Sarana, 1979
10)         Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Siregar, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevraden, Balai Pustaka, 1920.
11)          Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh : D. Sastranegara, S.H.
Ny. Sri Sunarsi, M.A.
12)          Tanda koma dipakai dimuka angka pesepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.
Contoh : 44, 50 kg
Rp  25,75
13)         Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh : Ayah Pambudi, Pak Sartono, termasuk orang yang kaya di kampung ini.di daerah kami, misalnya, masih banyak pemuda yang hanya lulus Sekolah Dasar.
14)         Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian dalam kalimat itu.
Contoh : “Sudah datangkah adikmu ?” Tanya Ibu.
“Bayar lunas sekarang juga !” perintahnya.
c.             Tanda Titik Koma ( ; )
1)             Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian – bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh : Usia semaki tua; belum juga mendapatkan cucu.
2)             Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
           Contoh : Ayah mengajar di SMP Negeri; Ibu bekerja di kantor  Depdikbud; adik memasak di dapur; saya sendiri  mencucu pakaian.
d.             Tanda Titik Dua (: )
1)             Tanda titik dua dipakai pada akhir surat pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh : Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat – alat seperti sabit, cangkul, dan sapu lidi.
2)             Tanda titik dua dipakai sesudah ngkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
Contoh : 1.    Ketua                    : Bambang Legowo
Sekretaris             : Lilis Hartanti
Bendahara            : Didik Sugandni
2.        Hari                      : rabu
Tanggal                : 7 Juli 1927
Jam                      : 09.00 WIB
Tempat                 : Jalan Kencana 5 Surabaya
Acara                   : Rapat Anggaran
3)             Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
     Contoh : Ibu : “Keluarkan sepeda motornya segera, Dik!”
Didik : “Baik, Bu. “
Ibu : “Jangan lupa membawa keranjang, untuk                  belanja!”
4)             Tanda titik dau tida dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu meruapakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Kita sekarang memerlukan, meja, lemari, bangku, dan papan tulis.
5)             Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab – kitab suci, atau diantara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh : Sarinah, 1 (1974), 32 : 4
Surat Al – Baqarah : 24
Karangan Idrus, Kisah Sebuah Celana Pendek: celana   kepar, made in italia.
e.       Tanda Tanya
1)      Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh : Kapan kamu berangkat ?
Andi sudah dating ?
2)      Tanda Tanya dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsingkan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh : Budi dilahirkan tahun 1828 ( ? )
f.       Tanda Seru
Tanda dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh : Alangkah hebatnya permainan itu !
Bersihkan halaman rumah ini sekarang juga !
Merdeka !
g.       Tanda Kurung
1)      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Budi Utomo.
2)      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsure – unsure :
(1)   Pemerintah                          a) Pemerintah
(2)   Masyarakat                          b) masyarakat
(3)   Orangtua murid                   c) orangtua murid
3)      Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok penbicaraan.
Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan :’pengajaran’) ini ada metode dan sistemnya.
h.      Tanda Hubung
1)      Tanda hubung menyambung suku – suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh : …. Mari kita menunjukkan prestasi yang lebih baik.
2)      Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh : …. Cara yang baik meng –
Ambil udara
…. Cara baru untuk meng –
Ukur panas.
…. Merupakan alat pertahan –
An tubuh yang baik.
3)      Tanda hubung menyambung unsure – unsur kata ulang.
Contoh : anak – anak                berulang – ulang
Lauk – pauk                              bersama – sama
4)      Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu – satu dan bagian – bagian tanggal.
Contoh : t- a-n- a - m – a – n
15 – 11 – 1986
5)      Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian – bagian ungkapan.
Bandingkan : ber – evolusi dengan be – revolusi
Ister – guru yang ramah dengan isteri guru – yang ramah.s
6)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se – dengan kata berikutnya yang dimulai dengan angka, angka dengan – an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh : Se – Jawa Timur         KTP – nya nomor 15467A
Se – Indonesia                           Sinar – x
Hadiah ke – 2                            tahun 50 – an
7)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsur bahasa Asing.
Contoh : di – export
di – charter
pen – trockle – an
i.        Tanda Petik Ganda (“….”)
1)      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tulisan lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Contoh : “ sudah berangkat ?” Tanya Halimah.
“Belum, masih makan ,” jawa Siti,” tunggu saja!”
2)      Tanda petik mengapit judul syair, karangan , dan bab buku , apbila dipakai dalam kalimat.
Contoh : bacalah “ Desaku Maju” dalam bku Pelajaran Bahasa Indonesia jilid II.
3)      Tanda petik menutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh : Kata Budi, “Saya sudah membayar kemarin sore.”
4)      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh : Penemu “Vaksin Polio” telah mendapat penghargaan berupa hadiah nobel.
Budi memakai celana yang dikenal dengan nama “Pantolan”.
5)      Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atua ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh : Karena gemuknya, anjingku kuberi nama “Si Gendut”.
Gaja mada seorang “mahapatih” pada masa kerajaan majapahit.
j.        Tanda Pisah ( - )
1)      Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan.
Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa Inggris – khusus dalam pengucapannya – kurang baik.
Bentu karanga yang sederhana dapat mendorong orang – orang awam – seperti saya ini – dapat mempelajari dengan baik.
2)      Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat, sehingga menjadi lebih jelas.
Contoh : Rangkaian kegiatan ini – membersihkan lantai, membersihkan halaman rumah, mencuci pakaian – merupakan kegiatanku setiap harinya.
Warga Desa – pria, wanita, tua, muda – semua menyaksikan pertandingan yang mendebarkan itu.
3)      Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan berarti’sampai dengan’ sedangkan bila dipakai diantara dua tempat atau kata berarti ke a tau sampai.
Contoh : Budi sekolah di Jakarta dari tahun 1978 – 1984.
Pameran industry itu berlangsung dari tanggal 12 – 24 Maret.
4)      Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu rangkaian atau suatu gelar.
Contoh : Hanya satu pekerjaannya – dagang mobil.
Inilah kedua anak saya yang saya ceritakan – Andi dan Anton.
k.      Tanda Petik Tunggal (‘….’)
1)      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Anton berkata,” tiba – tiba saya mendengar suara seorang ‘siapa kmu?’atau Anton berkata,
‘Tiba – tiba saya mendengar suara menegur seseorang “siapa kamu?” ‘
2)      Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.
Contoh : Teriakan – teriakan binatang dan orang primitive oleh wund disebut LAUTGEBARDEN ‘gerak – gerik bunyi’.
l.        Tanda Ulang (….2) (angka 2 biasa)
Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula  
Untuk menyatakan pengulangan kata dasar.
Contoh : dua2                           marah2
mata2                                        pura2
hari2                                          muda2
sia2                                           anak2
hati2                                          lama2
m.    Tanda Penyingkat (apostrof) (‘)
Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.
Contoh : Titin, ‘kan kuantar. (‘kan = akan)
Dia’lah pergi sejak kemarin. (‘lah = telah)
n.      Tanda Garis Miring ( / )
1)  Tanda garis miring dipaki dalm penomoran kode surat.
Contoh : No. 104/SK/1985
2)  Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.
Contoh : dewa/dewi                Jalan Kemari II/2
Siswa/siswi harganya              Rp. 500,00/biji
o.      Tanda Elipsis (titik – titik) yang dilambangkan dengan tiga titik(…) dipakai untuk menyatakan hal – hal berikut :
1)  Untuk menyatakan ujaran yang terputus –putus, atau menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba – tiba.
Contoh : Tuti selayaknya … selayaknya … menurut nasehat orangtuanya.
Bukan dia malah membantah, sebagai seorang anak dia tidak boleh begitu … , ya, ya, tidaklah baik demekian.
2)  Tanda ellipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh : Sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintah yang bersih dan berwibawa … perlu dimantapkan.
3)  Tanda ellipsis dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilagkan.
Contoh : Demi tegaknya hokum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu … sehingga setiap “orang yang melanggar”, harus ditendak tegas.
4)  Tanda ellipsis dipergunakan juga untuk meminta kepad pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh : Mulanya bermodal kecil. Tetapi dia mempunyai dagangan yang cukup lengkap, gula, kopi, tape recorder, televise berwarna, radio, video, bhkan semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat menyimpulkan modal sebesar itu … !
p.      Tanda Kurung Siku ([…])
1)  Dipakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya teks, atau sisipan keterangan (interpolasi) yang tidak ada hubungan dengan teks.
Contoh : Bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari Desa ini berhubungan [maksudnya: berhubungan] dengan kenyataan – kenyataan yang ada di luar Desa ini.
2)  Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah, di tempatkan dalam tanda kurung.
Contoh : (hanya menggunakan nada atau kombinasi nada – nada dan apa yang saya sebut persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu])


3.      Fungsi Tanda Baca
Fungsi tanda baca yaitu sebagai berikut :
a.       Menghubungkan ataupun memisahkan bagian kalimat.
b.      Memisahkan unsure – unsure dalam suatu perincian.
c.       Menunjukkan cirri khas suatu kalimat dan penjelasan suatu sematis konteks kalimat.
d.      Menciptakan kesesuaian untuk keselarasan dan pengaturan vocal seseorang dengan adanya tanda dalam suatu perincian.













B .  Hipotesis

Melihat dari permasalahan pada topic ini, maka penulis mencoba memberikan hipotesis yang sifatnya sementara sebagai berikut :
1.      Tanda baca ialah tanda yang dalam sistem ejaan yang digunakan untuk memperjelas maksud penulis atau siswa guna memudahkan mengikuti jejak bahasa lisannya.
2.      Analisis penggunaan tanda baca dalam cerpen sangat penting karena tanda baca dalam cerpen menunjukkan suatu makna.

1 komentar:

  1. How to play Slots - Las Vegas Casino - jtmhub.com
    Slots machines that 사천 출장안마 are equipped with the latest technology are a 양산 출장샵 great feature that can be played on any 전라북도 출장마사지 reel of 영주 출장안마 a slot machine. 파주 출장안마 The

    BalasHapus