Rabu, 27 Juni 2012

sujudku

seorang anak kecil yang memimpikan sebuah rumah yang tampak seperti rumah boneka barbienya , seorang anak kecil yang selalu mengingikan ketika besar kelak ia akan menjadi polisi , dokter, atau guru .

ketika anak perempuan kecil yang berumur 7 tahun mulai bandel, bersepeda , jatuh dari sepeda , dan bermain lumpur. sosok ibu dan ayahnyaa hanya bisa terdiam melihat tingkah anak perempuannya yang mulai keluar rumah dan sudah tidak pernah bermain boneka itu lagi .
ayahnyaa yang penyayang berkata "NAK, KENAPA HANYA MAIN DILUAR, MAIN DIDALAM SAJA", anak yang belum mempunyai pikiran dan perasaan hanya mengiyakan, tetapi tidak mampu mengubah sikapnyaa .

ketika menginjak usia 8 tahun , ayahnyaa di panggil yang maha kuasa , dia hanya bisa terdiam dan bisu menatap jenazah ayahnyaa yang terbujur kaku , jenazahnya tampak tersenyum, terlihat putih .
anak perempuan itu menyesal dengan apa yang dilakukannya selama ayahnya masih hidup , dia sudah tidak mampu lagi mengubah sikapnya, dia tidak mampu lagi mengulang kejadian itu dan mengubahnya , yang ada hanya penyesalan teriring air mata .
air mata itu menetes, sampai 3 hari kematian ayahnya .
tidak ada nafsu makan, tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi waktu untuk keluar rumah yang ada hanya tetesan air mata , mengingat ayahnya .

sakit yang ia rasakan , ia hanya bisa menyalahkan tuhan , "TUHAN MENGAPA INI TERJADI PADAKU", "APA SALAHKU", "MENGAPA ENGKAU TAK MEMBERIKU WAKTU UNTUK MEMBUATNYA BAHAGIA", yang ada hanya kata tanya yang terus menggeliat di pikirannya.

anak perempuan itu serta keluaraga kecilnyaa memutuskan meninggalkan kota yang menurutnya hanya akan mengingat kembali masa-masa saat ayahnya masih hidup, mereka memutuskan hijrah ke kota lain.

waktu terus bergulir , tatkala anak itu mulai kembali bersekolah di kota yang lain, anak itu mendapat perlakuan kurang menyenangkan semasa SD, ia merasa sendirian , tidak ada yang mau berteman dengannya , dia hanya mampu memikirkan bagaimana dia akan melanjutkan bersekolah tanpa ayah ?
biasanya ayahnya yang membantunyaa mengerjakan tugas , saat ayahnyaa pergii dia hanya mampu mengandalkan usahanyaa sendiri , melihat orang lain teman sekelasnyaa di bantu oleh ayahnyaa mengerjakan tugas , hatinya menangis , tapii ia mampu menyembunyikan perasaannya .
dia mencoba bangkit dengan usahanya sendiri , akhirnyaa dia mampu berprestasi dalam kelas selama SD .
setiap tahun ia berdoa semogaa saat penerimaan rapor ayahnya datang dan memeluknyaa ketika anak itu mendapat prestsi di kelasnya, tapi itu hanya impian belaka , dia hanya bisa menatap foto ayahnyaa yang satu-satunya ia miliki .

saat memasuki bangku SMP, ia mendaftar sendiri ke bangku SMP yang ia sukai, tidak ada bantuan dari orang lain, yang ada hanya usahanyaa , alhamdulillah , selama SMP dia selalu menjadi anak yang berprestasi.
tapii setiap tahun ituu juga dia selalu berdoa yang sama kepada tuhan "TUHAN HARI INI AKU PENERIMAAN RAPOR, BIARKAN AYAHKU IKUT BERSAMAKU TUHAN".
doa itu pun tidak mungkin terjawab.

ketika memasuki bangku SMA , dia hanya bisa sujud kepada Tuhan, dan berdoa "TUHAN TAHUN DEMI TAHUN KULALUI , TAPI DOAKU TIDAK PERNAH TERKABUL, BUKANNYA AKU MENYERAH ATAU PUTUS ASA , AKU HANYA MEMINTA SEMOGA UJIAN INI DAPAT MEMBUATKU SUKSES DAN MEMBAHAGIAKAN SATU-SATUNYA ORANGTUAKU YANG ADA DI DUNIA INI"

2 komentar: