Surat Kecil Untuk Ayah
Assalamu’alaikum wr. wb.
Untuk Ayah terhebat yang sangat kucintai di setiap keadaan.
Ayah, taukah kau bahwa tak pernah ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih hebat di mataku selain ayah. Tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih sabar di mataku selain ayah. Dan tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih ku cintai selain ayah. Sungguh tak kan pernah menjadi aku yang sekarang tanpa nasihat darimu.
Dulu, ketika aku masih menjadi siswi SMP, kau adalah sosok ayah yang sungguh menyebalkan dimataku. Dalam diam mu, kau melarangku untuk bergaul dengan teman-teman sebayaku. Dalam diam mu, kau tak pernah mengizinkan ku pergi dengan seorang teman istimewa pilihanku. Dalam diam mu kau selalu menyuruhku untuk dirumah dan belajar, Aku bosan ayah. Sampai akhirnya aku mengambil keputusan untuk membohongimu, terus seperti itu.
Selalu saja kau menasehatiku setiap kali kau menemukan 1 kebohonganku. Selalu saja ada kalimat yang begitu menohon. Selalu saja kau membuatku kesal. Hingga banyak sekali hal-hal yang timbul di benakku. Kalau ayah sayang aku nggak mungkin ayah buat aku sedih .
Assalamu’alaikum wr. wb.
Untuk Ayah terhebat yang sangat kucintai di setiap keadaan.
Ayah, taukah kau bahwa tak pernah ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih hebat di mataku selain ayah. Tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih sabar di mataku selain ayah. Dan tak ada seorang lelaki pun di dunia yang lebih ku cintai selain ayah. Sungguh tak kan pernah menjadi aku yang sekarang tanpa nasihat darimu.
Dulu, ketika aku masih menjadi siswi SMP, kau adalah sosok ayah yang sungguh menyebalkan dimataku. Dalam diam mu, kau melarangku untuk bergaul dengan teman-teman sebayaku. Dalam diam mu, kau tak pernah mengizinkan ku pergi dengan seorang teman istimewa pilihanku. Dalam diam mu kau selalu menyuruhku untuk dirumah dan belajar, Aku bosan ayah. Sampai akhirnya aku mengambil keputusan untuk membohongimu, terus seperti itu.
Selalu saja kau menasehatiku setiap kali kau menemukan 1 kebohonganku. Selalu saja ada kalimat yang begitu menohon. Selalu saja kau membuatku kesal. Hingga banyak sekali hal-hal yang timbul di benakku. Kalau ayah sayang aku nggak mungkin ayah buat aku sedih .
Kini, ketika usiaku terbilang dewasa atau sedang menapaki usia kedewasaan, aku semakin mengerti betapa besar rasa sayangmu itu untuk anak-anakmu. Aku mengerti atas segala laranganmu dalam diam itu semata tidak ingin membuatku kecewa dan sedih. Aku mengerti bahwa selalu ada air mata yang menetes di kedua sudut mata mu ketika melihat anaknya tidak mengindahkan kata-katamu. Namun itu kau lakukan dalam diam.
Maafkan aku ayah, maafkan aku…
Aku akan terus berjuang untuk menjadi anak shalehah seperti keinginan mu dulu, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya seperti keinginan mu dulu, menjadi anak yang bertanggung jawab seperti keinginanmu dulu. Ayah, kini aku mengerti…
Aku tau, betapa kau sangat mencintai keluarga kecil ini, betapa kau sangat menginginkan kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga ini, betapa kau ingin suatu perubahan yang berarti di keluarga ini. Aku pun menginginkan hal yang sama denganmu. Keinginan ini selalu ku sebut dalam doa ku, tak pernah aku lupa dalam khayal ku ketika mulai memejamkan mata, tak pernah lelah aku berharap agar keluargaku menjadi keluarga yang selalu dibawah rahmat-NYA.
Ayah, tau kah kau betapa aku ingin sekali melihat ibu berjilbab. Akan ada kebahagiaan tersendiri melihatnya. Dan pasti akan terlihat lebih cantik.
Karena aku tau, bahwa perubahan itu adalah proses. Sama seperti perubahan yang terjadi padaku. Semua butuh proses. Tahap demi tahap. Inch demi inch. Tidak ada perubahan yang instan. Ayah, terus berjuang demi keluarga kecil ini ya, akan ku bantu sekuat dan semampu ku. Yakinlah, semua akan indah pada waktunya..
Allah, karuniakan rasa sabar dihati ayahku, jadikanlah segala urusannya menjadi mudah. Allah, rahmatilah keluarga kecilku ini, ringankanlah langkah kami untuk meraih hidayah-Mu, untuk meraih ridha-Mu, untuk menggapai cinta-Mu. Sungguh ingin sekali aku melihat ibu cantik dalam balutan jilbab. Kokohkan kaki-kaki kami untuk selalu berada di jalan-Mu ya Allah. Jadikan lah setiap bulir air mata harap ku menjadi penggugur dosa ayah dan ibu ku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar