PENGARUH
BENDUNGAN KETUMPI
TERHADAP
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DESA PADANG LOANG
MAKALAH
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya kepada kita
semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama
penyusunan makalah ini, secara khusus kepada,
1.
Ibu hj. Habibah arsyad, S.pd, M.pd.
selaku pembimbing karya tulis sekaligus guru mata pelajaran bahasa Indonesia
yang mencurahkan perhatian untuk membimbing penulis dalam penyusunan makalah
ini.
2.
Orang tua serta keluarga yang telah
memberikan motivasi berupa moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
3.
Drs.Masseppirang, S.pd. selaku kepala
SMA Negeri 1 Watampone yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di desa tersebut. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
4.
Ibu Hasmi, selaku Kepala Desa dan
masyarakat desa padang loang yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis sehingga penulis bias menyelesaikan makalah ini.
5.
Rekan siswa yang turut memberikan
bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa yang
diuraikan dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat kata-kata yang kurang
menyenangkan dan tidak berkenan di hati pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Watampone, Mei
2011
Penulis,
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
I, PENDAHULUAN
A. Latar
belakang 1
B. Rumusan
makalah 2
C. Tujuan
2
D. Manfaat 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka pikir 3
B. Hipotesis 6
III. METODOLOGI
A. jenis tulisan 7
B. objek tulisan 7
C. pengumpulan data 7
IV. PEMBAHASAN
A. Asal Mula Bendungan Ketumpi 9
B. Kegiatan yang dilakukan
Masyarakat Desa Padang Loang Pada 9
Bendungan Ketumpi.
C. Kepercayaan Masyarakat Desa Padang
Loang Terhadap Bendungan 10
Ketumpi
D. Pengaruh Bendungan Ketumpi
Terhadap Kepercayaan Masyarakat 11
Desa Padang Loang
V. PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan, Masyarakat sebagai makhluk
individu sekaligus makhluk sosial memiliki kepercayaan yang di anut. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari unsur-unsur agama,religi
dan kepercayaan.kepercayaan yang di anut merupakan hasil dari perjalanan
sejarah mereka.
Sejarah yang masih di kenang oleh bangsa Indonesia dijadikan
sebagai pusat kepercayaan bangsa Indonesia terhadap benda-benda peninggalan
dari orang terdahulu.benda-benda peninggalan tersebut telah tercantum dalam UUD
Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 pada pasal 32 ayat 1 bahwa Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Dengan demikian, pemerintah berharap agar masyarakat tidak
meninggalkan kepercayaan yang telah mereka anut selama ini karena kepercayaan
tersebut merupakan warisan dari nenek moyang mereka.
Namun melihat kenyataannya kepercayaan masyarakat sekarang
sudah luntur akibat pengaruh dari maraknya Globalisasi dan pengaruh dari perkembangan
zaman yang menyebabkan kepercayaan dikalangan masyarakat berbeda-beda.
Oleh sebab itu, penulis akan membahas mengenai kepercayaan
masyarakat khususnya kepercayaan masyarakat terhadap bendungan ketumpi di desa
padang loang kecamatan cina kabupaten bone.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang di hadapi akan dirumuskan
sebagai berikut:
1. Adakah
pemahaman penulis terhadap bendungan ketumpi terhadap kepercayaan masyarakat
desa padamng loang.
2. Bagaimanakah
pengaruh bendungan ketumpi terhadap kepercayaan masyarakat desa padang loang.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh
penulis dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Menambah
pemahaman penulis mengenai pengaruh bendungan ketumpi terhadap kepercayaan
masyarakat desa padang loang.
2. Untuk
mengembangkan rasa tanggung jawab penulis akan tugas yang telah diberikan.
3. Menambah
perbendaharaan literature di perpustakaan.
D. Manfaat
Penulis mengharapkan bahwa makalah yang
dibuat ini dapat memberikan suatu manfaat, antara lain:
1. Sebagai
wahana untuk melatih penulis dalam membuat karya tulis
2. Agar
mengetahui adanya pengaruh bendungan ketumpi terhadap kepercayaan masyarakat
desa padang loang.
3. Untuk
menambah wawasan penulis mengenai pengaruh bendungan ketumpi terhadap kepercayaan
masyarakat desa padang loang.
4. Sebagai
bahan acuan pada pengembangan penelitian selanjutnya di desa padang loang.
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kerangka pikir
1. Pengertian
Bendungan dan Kepercayaan
Bendungan
(DAM) adalah konstruksi yang dibangun
untuk menahan laju air menjadi waduk, danau atau tempat rekreasi.seringkali
bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik
tenaga air. Pengertian bendungan menurut para ahli antara lain:
1.
Hal.116 kamus besar bahasa Indonesia
edisi ke-2 bahwa bendungan adalah penahan atau penimbun air untuk irigasi
(pembangkit listrik tenaga air)
2.
Hal.38 kamus bahasa Indonesia bahwa
bendungan adalah tanggul atau bangunan yang berfungsi untuk menahan air atau
pembangkit listrik.
3.
Thesaurus mengemukakan bahwa bendungan
adalah ambang besar yang melintang di palung sungai dan berfungsi untuk
menyimpan air pada masa-masa surplus air,kemudian tampungan air tersebut
pengeluarannya di atur.
4.
Thesaurus mengemukakan bahwa bendungan
adalah benteng, dam, waduk, tanggul yang digunakan untuk menahan air.
5.
Supartono mengemukakan bendungan adalah
tempat untuk menahan air atau menimbun air.
Setelah
memperhatikan pendapat ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa bendungan
adalah suatu bangunan yang digunakan untuk menahan air.
Kepercayaan adalah keyakinan, kepercayaan
berasal dari kata dasar “percaya” yang secara umum mengandung arti-arti
menganggap atau mengakui sesuatu itu memang benar atau jujur. Adapun pengertian
kepercayaan menurut para ahli, antara lain:
1.
Menurut Anthony F.C dalam buku
antropologi William A Hariland, mendefinisikan kepercayaan sebagai perangkat
upacara, yang di beri rasionalisasi mitos, dan menggerakkan kekuatan-kekuatan
supernatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu
perubahan keadaan pada manusia atau alam.
2.
Menurut koentjaraningrat, unsur
kepercayaan dapat ditemukan dalam agama maupun religi. Istilah kepercayaan
dalam pembahasan ini secara lebih khusus merujuk pada kepercayaan terhadap
sesuatu yang gaib atau biasa disebut dengan istilah “aliran kepercayaan”
3.
Menurut supartono widyasiswoyo (dalam
sejarah kebudayaan islam,2000) kepercayaan adalah sikap menganggap sesuatu
sebagai benar adanya.
4.
Menurut prof. pudjawijatna dalam buku
yang berjudul mengenal antropologi SMA 2 hal.48 berpendapat tentang kepercayaan
bahwa ada kemungkinan seseorang mempunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena
penyelidikan sendiri,melainkan atas pemberitahuan pihak lain.
5.
Menurut prof. kamil kartapradja
(hadikusuma,1993,86), kepercayaan adalah “keyakinan masyarakat Indonesia di
luar agama dan tidak termasuk ke dalam lima agama yang di akui di Indonesia”.
Dari pendapat di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa kepercayaan adalahmempercayai dan meyakini tentang makhluk
gaib yang kita anggap tidak mungkin tapi benar adanya.
2. Fungsi
Bendungan
Beberapa fungsi
bendungan, antara lain:
a. Sebagai
pembangkit listrik tenaga air, yaitu sumber utama listrik di dunia banyak negara memiliki sungai dengan aliran air yang
memadai, yang dapat di bending.
b. Sebagai
listrik, untuk keperluan pembangkit listrik.
c. Untuk
menstabilkan aliran air atau irigasi
d. Untuk
pencegahan banjir
e. Untuk
reklamasi, bendungan digunakan untuk mencegah masuknya air ke suatu daerah yang
seharusnya dapat tenggelam, sehingga reklamasi digunakan oleh manusia.
3. Jenis-jenis
bendungan dan kepercayaan
Adapun jenis-jenis bendungan antara lain:
a. Bendungan
separuh atau diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup sungai.
sebagian dari arus ditampuh di danau,terpisah di depan bendungan.
b. Bendungan
kayu, kadang-kadang di gunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian
tempat yang ia bangun di lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan
yang paling murah.
Adapun
jenis-jenis kepercayaan antara lain:
a.
Totemisme
Totemisme berasal dari bahasa Indian
(penduduk asli benua amerika) ototeman yang artinya “hubungan saudara kampong”.
Menurut KBBI toteisme adalah “system religi yang berkeyakinan
bahwa
warga kelompok unilineal adalah keturunan dewa-dewa nenek moyang, yang satu
dengan yang lainnya mempunyai hubungan kekerabatan”.
b.
Politeisme
Politeisme
berasal dari bahasa latin, poly yang berarti banyak dan theos yang berarti
tuhan. Dengan demikian, politeisme adalah bentuk kepercayaan yang meyakini
adanya banyak tuhan.
c.
Sinkretisme
Sinkretisme
berasal dari bahasa latin, terdiri dari kata syn dan kretizein yang artinya
mempersatukan unsure-unsur yang tidak cocok.
d.
Monoteisme
Monoteisme
berasal dari bahasa latin, monos yang berarti satu dan theos yang artinya
tuhan. Monoteisme adalah bentuk kepercayaan yang meyakini ketuhanan tunggal.
e.
Panteisme
Panteisme
berasal dari bahasa latin, yakni kata pan yang berarti semua dan theos yang
berarti tuhan. Menurut panteisme, segala sesuatu (berikut manusia) bukan
merupakan substansi yang independen tetapi hanya refleksi dari tuhan.
f.
Animisme
Animism
berasal dari bahasa latin,anima yang berarti “roh” animism adalah suatu bentuk
kepercayaan terhadap bermacam-macam roh dan makhluk halus yang menempati alam
di sekitar tempat manusia.(KBBI, hal.53).
g.
Dinamisme
Dinamisme
berasal dari bahasa latin, dynamos yang berarti daya atau kekuatan. Menurut
KBBI,dinamisme adalah “bentuk kepercayaan yang meyakini adanya
kekuatan-kekuatan gaib disekitar manusia".
B. Hipotesis
Melihat
permasalahan tersebut, maka penulis pada pembahasan ini memcoba memberikan
hipotesis yang sifatnya sementara, antaralain sebagai berikut:
1. Bendungan
ketumpi di desa padang loang merupakan suatu symbol atau tanda yang dipercayai
oleh masyarakat desa padang loang sebagai tempat tinggal dari binatang jelmaan
dari manusia yaitu seekor buaya.
2. Bendungan
ketumpi memberikan pengaruh yang sangat besar tehadap kepercayaan masyarakat
desa padang loang.
III METODOLOGI
A. Jenis
tulisan
Makalah
ini merupakan jenis tulisan eksposisi dan argumentasi dalam makalah ini,
penulis lebih mendominasi pada argumentasi,dengan menggunakan fakta-fakta di
sertai contoh-contoh sebagai pembuktian. Selain itu penulis juga menggunakan
eksposisi yang berisi penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh berupa opini.
B. Objek
tulisan
Objek
tulisan dalam makalah ini adalah bendungan ketumpi yang terletak di desa padang
loang kecamatan cina kabupaten bone yang berjarak sekitar 9 km dari kota
watampone. Subjek makalah ini adalah masyarakat dan siswa. Sasaran utamanya adalah
untuk emningkatkan pengetahuan siswa dan penulis khususnya mengenai pengaruh
bendungan ketumpi terhadap kepercayaan masyarakat desa padang loang.
C. Pengumpulan
data
Dalam penulisan makalah ini, penulis
menggunakan metode library research. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara
membahas buku dan sumber-sumber yang dianggap ada hubungannya dengan makalah.
Metode ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.
Mengutip langsung yaitu mengambil
pendapat atau data yang terdapat dalam literatur untuk dimasukkan ke dalam
karya tulis yang dibuat tanpa mengubah redaksinya.
2.
Mengutip tidak langsung yaitu meringkas
atau membuat ikhtisar yang terdapat dalam literatur kemudian dimasukkan ke
dalam karya tulis.
3.
Observasi yaitu melakukan penelitian
terhadap penelitian yang dikaji.
4.
Wawancara langsung terhadap narasumber
mengenai masalah yang dikaji.
5.
Otoritas yaitu bertanya kepada orang
yang mengetahui banyak hal tentang masalah yang dikaji.
VI PEMBAHASAN
A. Asal
Mula Bendungan Ketumpi
Bendungan
ketumpi adalah salah satu bangunan peninggalan belanda yang berada didesa
padang loang kecamatan cina kabupaten bone. Yang jaraknya tidak terlalu jauh
dari pemukiman penduduk.
Bendungan
ketumpi didirikan sejak zaman penjajahan belanda sekitar tahun 1927. Pemerintah
belanda bekerja sama dengan masyarakat desa padang loang untuk membuat suatu
bendungan irigasi yang bias mengairi sawah di beberapa kecamatan yakni
kecamatan cina, kecamatan barebbo, dan kecamatan sibulue.
Mengenai
asal usul nama bendungan ketumpi,sebagian dari masyarakat tidak mengetahui
secara pasti tentang hal itu.tapi beberapa masyarakat hanya mengetahui bahwa
dahulu nama bendungan yang ada di desa padang loang tersebut bukanlah bendungan
ketumpi melainkan bendungan pattiro. Namun, karena letak bendungan tersebut
berada di daerah katumpi, sehingga masyarakat sering menyebutnya bendungan
ketumpi.
Bendungan
ketumpi merupakan salah satu tempat yang di keramatkan oleh masyarakat desa
padang loang.hal tersebut telah di lakukan masyarakat dari dulu hingga
sekarang.
Selain
itu,hal tersebut adalah warisan dari nenek moyang kita secara turun temurun.
Masyarakat setempat biasa melakukan berbagai macam ritual-ritual di bendungan
ketumpi.
B.
Kegiatan yang di lakukan masyarakat desa
padang loang pada bendungan ketumpi.
Berdasarkan ceritadari masyarakat desa
padang loang. Masyarakat awam desa padang loang sering melakukan
kegiatan-kegiatan untuk menghormati bendungan ketumpi.
Adapun kegiatan-kegiatan yang sering di
lakukan masyarakat desa padang loang dari dulu hingga sekarang,yaitu :
a.
Kegiatan kerja bakti
Pada hari-hari tertentu semua masyarakat
desa padang loang kecamatan cina, sering berkumpul di bendungan ketumpi untuk
mengadakan kerja bakti (gotong-royong) untuk menjaga agar bendungan ketumpi
tetap bersih dan hewan-hewan yang hidup di bendungan tersebut dapat berkembang
biak sebagaimana mestinya, serta
mencegah air bendungan tersebut tercemar dari bahan-bahan kimia yang
berbahaya,dengan mengancam keberlangsungan hidup di sekitarnya.
b.
Proses buang telur
Setiap seseorang telah menikah, mereka bersama-sama
dengan keluarga sering berkunjung ke bendungan ketumpi untuk melakukan makan
bersama di bendungan tersebut.dan mereka juga sering membuang telur di
bendungan itu guna menghormati penghuni yang ada di bendungan itu.
c.
Membawa sesajen
Setiap mulai atau selesai musim tanam dan
musim panen, masyarakat desa padang loang kec. Cina pada umumnya datang di
bendungan ketumpi untuk mengadakan ritual atau syukuran atas hasil panen yang
telah di berikan, sambil membawa sesajen yang isinya adlah makanan-makanan.
C. Kepercayaan
masyarakat desa padang loang terhadap bendungan ketumpi
Masyarakat
desa padang loang sangat mempercayai bahwa bendungan ketumpi di huni oleh
seekor binatang jelmaan dari manusia yaitu seekor buaya. Bila seseorang hendak
mengunjungi bendungan ketumpi ia dilarang untuk menunjuk hewan tersebutdengan
angkuh dan mengeluarkan kata-kata kotor yangs sebenarnya tidak pantas ia
keluarkan. Sebab kalau ia melakukan hal itu, berarti ia memancing kemarahan
sang buaya penghuni bendungan tersebut.
Di
samping itu. masyarakat desa padang loang juga meyakini bahwa penghuni
bendungan ketumpi tersebut dapat mendatangkan rezki bagi mereka,karena mereka
berfikir apabila mereka meminta sesuatu kepada buaya tersebut lantas buaya
tersebut akan memberikan apa saja yang mereka minta.
D. Pengaruh
bendungan ketumpi terhadap kepercayaan masyarakat desa padang loang
Bendungan
ketumpi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepercayaan masyarakat
desa padang loang kecamatan cina kabupaten bone.dari dulu sampai sekarang
mereka masih meyakini bahwa tempat itu adalah tempat yang di keramatkan karena
di bendungan tersebut terdapat seekor buaya jelmaan dari manusia.
Bendungan
ketumpi di jadikan sebagai tempat bergantung dan sandaran dalam menjalankan
kehidupan serta memecahkan masalah. berbagai permohonan di panjatkan di tempat
itu mulai dari masalah pribadi hingga kepentingan masyarakat desa padang loang.
Masyarakat
setempat melakukan berbagai macam ritual adat sebagai wujud kepercayaan mereka
terhadap bendungan ketumpi. Dari kepercayaan masyarakat desa padang loang
terhadap bendungan ketumpi diwariskan secara turun temurun dari lingkungan
keluarga hingga masyarakat desa padang loang.
V PENUTUP
A. kesimpulan
setelah pembahasan makalah ini, maka penulis
dapat menarik sebuah kesimpulan yaitu:
1.
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
masyarakat desa padang loang yaitu:
a.
kegiatan kerja bakti yaitu menajaga dan
membersihkan bendungan ketumpi dari sampah-sampah.
b.
Prosesi buang telur yaitu untuk
menghormati penghuni yang ada di bendungan ketumpi.
c.
Membawa sesajen yaitu sebagai syukuran
atas hasil panen yang telah di berikan.
2.
Masyarakat desa padang loang sangat
mempercayai apabila mereka meminta sesuatu kepada penghuni bendungan ketumpi
maka mereka akan mendapatkannya, dan juga bendungan ketumpi diyakini dapat
mendatangkan rezki bagi masyarakat.
3.
Pengaruh bendungan ketumpi terhadap
kepercayaan masyarakat desa padang loang kecamatan cina kabupaten bone masih
sangat kuat karena masyarakat desa padang loang sangat menghargai dan menghormati
penghuni yang ada di bendungan tersebut serta menjadikan bendungan ketumpi
sebagai tempat yang di keramatkan.
B. Saran
Melalui makalah ini penulis menyampaikan
beberapa saran, antara lain :
1.
Agar pembaca berhati-hati di tempat yang
dikeramatkan seperti di bendungan ketumpi.
2.
Agar pembaca menghargai dan menghormati
penghuni yang ada di bendungan ketumpi desa padang loang.
3.
Pembaca senantiasa memperhatikan
lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2011 .”pengertian
bendungan”. Bandung : http : // Wikipedia.com
Badrika, I wayan . 2006. Sejarah
untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Brata,
nugroho trisnu . 2007 . antropologi untuk kelas X. Jakarta : Gelora aksara
pratama
C.Anthony
F . 2005 . Wikipedia bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka
Departemen
pendidikan dan kebudayaan. 1991 . kamus besar bahasa indonesia edisi ke-2.
Jakarta : Balai pustaka
Fibrianti,
ika . 2010 . lks bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas XI semester 2. Klaten :
Intan pariwara
Kartapradja,
Kamil . 2007 . Antropologi .Bandung : Titian ilmu
Keraf,
Gorys . 1994 . terampil berbahasa Indonesia 2 untuk SMA kelas II. Jakarta :
Depdikbud
Koentjaraningrat
. 1997 . pengantar antropologi pokok-pokok etnografi II. Jakarta : rineka cipta
Marhijanto,
Bambang . 1999 . kamus bahasa Indonesia lengkap(masa kini). Surabaya : Terbit
terang
Palloge,
Andi. 2006 . sejarah kerajaan tanah bone. Makassar : Yayasan Al muallim
Pudjawijatna
. 2004 . mengenal antropologi SMA 2. Solo : Tiga serangkai
Subagyo,
Rahmat . 1976 . kepercayaan dan agama. Yogyakarta : Yayasan Al muallim
Thesaurus.
2000 . bendungan. Malang : Balai pustaka
Widodo,
A slamet . 1995 . penuntun belajar bahasa Indonesia untuk kelas II SMA. Bandung
: Ganeca Exact
Widyasiswoyo,
Supartono . 2000 . sejarah kebudayaan islam. Tangerang : Erlangga
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu, saya lagi buat konten YouTube tentang bendungan Pattiro, ada informasi dari blog ta ni yang saya masukkan dalam video, jazakallah Khaer sudah berbagi simpullolo, channel ku sempugita
BalasHapus